karir
ini penting loh?
ayo...
semangat !!!
Mari
siapkan diri,
Remaja,
Pekerjaan dan Pemilihan Karir
http://www.psikologizone.com/remaja-pekerjaan-dan-pemilihan-karir/06511269
Perkembangan
sosio emosional remaja, terdapat suatu bahasan menarik mengenai
remaja dalam pemahaman pekerjaan dan juga dalam penentuan pemilihan
karir pekerjaan. Dalam keadaan yang normal, seseorang dapat memilih
suatu pekerjaan yang disenanginya. Dalam hal ini subjektifitas orang
akan nampak. Pada anak-anak dan remaja unsur subjektifnya tadi masih
sangat menguasai sehingga pilihannya tadi tidak bisa terlalu
realistis.
Misalnya
anak kecil ingin menjadi sopir bis karena atas dasar pengalamannya
yang masih terbatas, dirasa begitu menarik untuk duduk di belakang
stir kendaraan yang begitu besar. Pilihan pekerjaan yang
sungguh-sungguh bukanlah suatu tindakan sesaat saja, melainkan
merupakan hasil suatu proses pemikiran dan pengalaman tertentu,
walaupun hasilnya nanti mungkin juga dapat bersifat sementara lagi.
Dalam
kenyataannya seorang remaja ketika menentukan pilihan karir,
seringkali tidak dilakukannya sendiri. Penentuan dan pemilihan karir
seorang remaja ditentukan oleh berbagaa faktor diantaranya orang tua,
teman-teman, gender, dan karakteristik diri sendiri. Dalam buku
Psikologi Pendidikan oleh John W. Santrok pada tahun 2007, berikut
adalah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
pekerjaan pada remaja.
Orang
Tua
Orang
tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karir pada anak
remajanya. Walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan
karir selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan
keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Karena hal ini berkaitan
dengan masalah pembiayaan pendidikan, masa depan anaknya agar terarah
dengan baik, maka sekalipun orang tua turut ikut campur agar anaknya
memilih program studi yang mampu menjamin kehidupan karirnya.
Biasanya
orang tua yang berkecukupan secara ekonomi menghendaki anaknya untuk
memilih program studi yang cepat menghasilkan nilai materi, misalnya
fakultas ekonomi (akuntasi, manajemen), teknik, farmasi, kedokteran
(umum dan gigi) dan lain-lain. Anggapan orang tua, anak yang mampu
memasuki program ini tentu akan terjamin masa depannya.
Dalam
kenyataannya tak selamanya yang menjadi pilihan orang tua akan
berhasil dijalankan oleh anaknya, kalau tidak disertai oleh minat
bakat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal dari anak yang
bersangkutan, hal inilah yang perlu diperhatikan.
Teman
(Peer Group)
Tidak
dipungkiri, pada kenyataannya, lingkungan pergaulan dalam kelompok
remaja cukup memberi pengaruh pada diri seseorang dalam memilih
jurusan program studi di SMA maupun Perguruan Tinggi. Mereka mungkin
merasa tidak enak kalau tidak sama dalam pemilihan jurusan atau
program studi. Pengaruh teman kelompok sebaya ini bersifat eksternal.
Bila remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakata atau
kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau
tuntutan, maka kemungkinan akan mengalami kegagalan.
Peran
Jenis Gender
Stereotype
masyarakat seringkali telah menilai terhadap jenis kelamin seseorang.
Masyarakat menghendaki agar jenis tugas atau pekerjaan tertentu
dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang baik diakui atau
tidak, jenis kelamin kadang-kadang menentukan seseorang dalam memilih
karir pekerjaan. Seorang perempuan mungkin akan mengambil karir yang
kiranya dapat dijalaninya, tanpa banyak hambatan dengan peran jenis
gendernya nanti di kemudian hari, misalnya sekretaris, dokter anak,
psikolog anak, guru atau dosen, penunggu atau penjaga toko dan
sebagainya. Demikian pula sebaliknya seorang laki-laki akan memilih
sesuai dengan dirinya misalnya tentara, polisi, hakim, jaksa dan lain
sebagainya.
Karakteristik
Kepribadian Individu
Hal-hal
yang berkaitan dengan karakteristik pribadi yang mempengaruhi
pemilihan program studi maupun karir individu, diantaranya bakat
minat, kepribadian, dan intelektual. Sudah banyak lembaga pendidikan
SMA yang mengadakan tes psikologi dengan membantu siswa-siswinya
dalam menentukan jurusan agar sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal
ini untuk menghindari penyesalan dalam pengambilan studinya atau
merasa tidak cocok dengan minat bakatnya.
Keberhasilan
dalam memilih dan menjalankan program studi serta karir pekerjaan
sangat ditentukan karakteristik kepribadian individu yang
bersangkutan. Individu yang memiliki minat, kemampuan, kecerdasan,
motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain, biasanya akan
mencapai keberhasilan dengan baik. Keberhasilan tidak dapat diukur
secara materi finansial yang melimpah, tetapi seberapa besar nilai
kepuasan hidup yang diperoleh melalui pilihan-pilhan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar